Jumat, 17 Desember 2010

comdev oh comdev


Community Development
Community Development (comdev) atau pengembangan masyarakat adalah salah satu pergerakan mahasiswa yang dilakukan di ranah masyarakat secara umum untuk mewujudkan kemandirian masyarakat tentu saja untuk mewujudkan dilakukan berdasarkan kemampuan dan disiplin ilmu(keprofesian) masing-masing kita. Dalam Konferensi Mahasiswa Indonesia (salah satu rangkaian acara dari ITB Fair 2010, yang diadakan pada 6-7 Februari 2010 yang merupakan penyusunan landasan dan konsepsi bersama mahasiswa Indonesia dalam menjalankan profesinya masing-masing dan pengimplementasiannya di masyarakat, IT Telkom menjadi salah satu bagian dari acara tersebut yang diwakili oleh Wahyu Prihantoro, Muhammad Catur Saifudin, Tito Anugerah Perdana, dan Cartesius), didapatkan benang merah kesepahaman terhadap terminologi comdev, yaitu:
“Upaya pembangunan masyarakat yang berorientasi pada penyelesaian persoalan, keberlanjutan, serta kemandirian melalui proses partisipatif dan berbasis potensi lokal masyarakat” (Konferensi Mahasiswa Indonesia, 7 Februari 2010)
Suatu pemahaman yang perlu disadari oleh penggerak gerakan ini ialah bahwa community development / pengembangan masyarakat ialah suatu bentuk “pembangunan dari bawah atau pergerakan secara horizontal” (development from below – bottom up) yang merupakan counterpart dari konsep “pembangunan dari atas atau biasa disebut pergerakan secara vertikal” (development from above – top down). Jika di dalam “pembangunan dari atas atau biasa disebut pergerakan secara vertikal”, elemen pemerintahan (apapun bentuk pemerintahannya) merupakan aktor penting dalam menentukan persoalan bangsa dari berbagai tingkatan dan juga sebagai aktor penting dalam pengambilan keputusan tindakan yang harus diambilnya, maka dalam “pembangunan dari bawah” masyarakat didorong untuk memiliki akses yang lebih luas baik dalam menentukan persoalan sampai dengan merumuskan inisiatif tindakan penyelesaian. Dengan kata lain, mahasiswa sebagai penggerak pengembangan masyarakat merupakan katalis agar masyarakat dapat lebih berdaya.
Begitu banyak konsepsi tentang comdev yang sudah dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi Indonesia dan tidak sedikit yang sudah mulai menerapkan aplikasi disiplin ilmu(ilmu yang telah diperoleh di perkulyahan), beberapa diantaranya adalah:
1. Rekan-rekan Teknik Elektro ITB memiliki beberapa program yang bernama Palapa yang merupakan sosialisasi tentang pentingnya listrik dan pembuatan pembangkit listrik di daerah yang belum tersentuh oleh listrik. Rekan-rekan Sekolah Management Bisins ITB memiliki program Satoe Indonesia yang merupakan pembinaan pada suatu desa, dimana dalam tekhnisnya ada beberapa hal yang dilakukan seperti 8 local business, rumah pintar, sekolah sepak bola, dan beberapa hal lain.
2. Rekan-rekan di IPB membuat desa modern dan mandiri dari berbagai aspek, dalam realisasi dan targetnya pada tahun ke 3 melakukan pengembangan usaha petani. Dimana didalamnya ada dua hal yang menjadi perhatian, yaitu pertanian dan energi, karena perkulyahan dan kampus IPB sangat konsern di bidang tersebut.
3. Rekan-rekan di Universitas Negeri Semarang(Unnes) memiliki tiga program jangka panjang, yaitu pengelolaan sampah kampus, paperless policy atau kebijakan tentang pengurangan penggunaan kertas juga sudah mulai diterapkan oleh beberapa dalam pengumpulan tugas-tugas kuliahnya yang memanfaatkan kemajuan tekhnologi, yang terakhir yaitu green energy yaitu kebijakan yang berupa penggunaan sepeda ketika di lingkungan kampus dan ini sudah mulai diberlakukan untuk para pejabat atau dosen yang akan melaksanakan rapat dibeberapa tempat di kampus.
Di kampus kita tercinta, IT Telkom juga sudah memulainya dimana telah diinisiasi pada 2009 berupa Desa Binaan, dan insyaAllah pada 2010 selain akan melanjutkan program itu, BEM KBM IT Telkom yang mempunyai Kampus Sehat juga mulai menginisiasi dan merambah ke beberapa bidang lain seperti Griya Baca, kebersihan kampus, dan juga sedang berusaha menunjukkan bahwa kita adalah kampus Tekhnologi khususnya di bidang Telekomunikasi. Tentu saja, untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri membutuhkan sinergitas berbagai pihak, baik itu Himpunan, UKM, rekan-rekan di Lab, dan seluruh anggota KBM. Karena sejatinya konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi harus dilakukan secara bersama-sama dan tidak bisa ada pendikotomian arti, dimana satu faktor menghilangkan atau tidak saling mendukung antara satu faktor dengan yang lain. Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat adalah satu kesatuan, walaupun di dalamnya memiliki aktor yang berbeda, dan untuk menghubungkan ketiganya diperlukan sesuatu yang bernama sinergi. Karena untuk mewujudakan kemandirian bangsa adalah tanggung jawab kita bersama sebagai mahasiswa. Mari kita wujudkan sinergitas itu dalam sebuah momen yang tercakup dalam take line,
Momen Kolaborasi untuk KBM Bersinergi!
Menteri Pengabdian Masyarakat
BEM KBM IT Telkom 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar