Jumat, 17 Desember 2010

Belajar Intensif SD Andir dan SD Mekarsari bersama SUJ dan KBM IT Telkom departemen pegabdian masyarakat 2010

Belajar Intensif SD Andir dan SD Mekarsari bersama
SUJ dan KBM IT Telkom

Hujan terus mengguyur kota Bandung selama beerapa hari, seakan enggan untuk berhenti. Dan kejadian yang sama kembali terulang pada tahun ini, banjir. Memang kata ini cukup tidak asing didengar di kota ini, khususnya pada musim penghujan, dan yang mendapat banyak perhatian setiap tahunnya adalah daerah Bandung Selatan. Begitu banyak penyebabnya, salah satunya karena daerah ini adalah daerah yang terletak di daerah cekungan, sehingga air dari daerah Bandung Utara dan sekitarnya berkumpul di tempat ini. Banjir tahun ini termasuk cukup parah apabila dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, pada dua tahun yang lalu, pada bulan Desember hujan sudah berhenti, tapi pada tahun ini sampai bulan Maret hujan masih turun dengan lebatnya. Sebenarnya awal Februari banjir sempat turun, tapi di akhir Februari ternyata air kembali naik dan hingga akhir maret air naik-turun tanpa tentu, barulah kira-kira awal April air sudah mulai menunjukkan penurunan yang cukup signifikan dan berpeluang kecil banjir akan naik kembali.
Karena banjir yang cukup lama dan air banjir yang naik-turun tanpa tentu, bagitu banyak warga yang mengeluh mulai mereka yang tidak dapat mencari nafkah karena tempat kerja kebanjiran, akses ke lokasi kerja terputus, dan tidak sedikit pula petani yang mengalami gagal panen karena tempat bertani mereka terendam banjir. Tidak hanya para orang tua yang mengalami guncangan karena bencana ini, para murid sekolahpun banyak mengalami guncangan, karena mereka tidak dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar, mulai dari yang sekolahnya kebanjiran, rumah murid kebanjiran sehingga buku dan berbagai perlengkapan sekolahpun ikut terendam banjir. Ini sungguh menyedihkan, apalagi ketika hal ini terjadi pada murid kelas VI, karena mulai 4 Mei 2010 mereka harus melaksanakan Ujian Nasional, tentu saja hal ini menjadi beban tersendiri untuk siswa, orang tua, dan para guru yang sekolahnya mengalami kebanjiran. Karena murid-murid tersebut bukan hanya ketinggalan waktu belajar, materi pelajaran, tapi kondisi psikis mereka juga cukup terguncang dengan kondisi ini. Dan ternyata Yayasan Satu Untuk Jabar (SUJ) yang dikelola oleh Ibu Gubernur Jawa Barat, Ibu Neti sangat jeli dalam membaca keadaan ini, sehingga muncullah program kegiatan belajar intensif untuk sekolah yag sampai hari ini belum dapat digunakan kegiatan belajar mengajar karena banjir, sehingga mereka terpaksa melaksankannya di UPTD, jalan..........., SD tersebut adalah SD Andir dan SD Mekarsari. Dalam menjalankan program ini, SUJ bekerjasama dangan Keluarga Besar Mahasiswa Institut Teknologi Telkom (KBM IT Telkom).
Kegiatan yang diberi nama......... mempunyai terget.....diawali pada ........berupa launching perpustakan di gedung Juang, Baleendah yang juga dihadiri oleh Ibu Neti beserta Yayasan SUJ, perwakilan SD Andir dan Mekarsari, juga perwakilan relawan dari mahasiswa IT Telkom. Sesuai kondisi anak kelas VI yang telah disebutkan diatas, ada beberapa program yang dijalakan untuk mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut. Karena kondisi psikis mereka yang cukup terguncang, sehingga sebelum memulai kegiatan belajar mengajar terdapat kegiatan trauma healing, untuk merefresh mereka, didalamnya terdapat kegiatan berupa motivasi, games, dan beberapa hal lain. Kegiatan ini dilakukan satu kali tiap minggu dan dilaksanakan selama dua kali yaitu pada 3 April dan 10 April, pada pertemuan pertama materi trauma healing lebih ditekankan bahwa mereka harus nyaman dan senang belajar di tempat belajar mereka yang baru karena sebenarnya mereka harus mengejar apa yang jauh di depan, yaitu UN 2010. Untuk pertemuan kedua, karena mereka akan segera memasuki program intensif belajar menuju UN 2010, maka pertemuan ini menekankan bahwa mereka harus lebih semangat belajar dan bisa lebih mengenal teman-teman mereka agar nantinya mereka bisa saling membantu dalam hal balajar, pada pertemuan kedua ini ditutup dengan pengucapan ikrar bersama (dua SD) bahwa mereka akan belajar lebih giat karena ingin membanggakan orang tua dan guru, dan bila tidak mereka harus siap menerima konsekuensi, apapun itu, hal ini berfungsi sebagai triger untuk semua pihak, baik murid, guru, dan stake holdernya.
Untuk mempersiapkan meteri menuju UN 2010, ada program intensif berupa pemberian try out dan pembahasan, kegiatan ini dilakukan mulai 12 April – 1 Mei. Dimana dalam pelaksanannya kegiatan try out dilakukan selama sembilan kali yang tiap minggunya dilaksanakan sebanyak tiga kali sesuai mata pelajaran yang diujikan, yaitu setiap Senin, Rabu, Jum’at. Sedangkan untuk pembahasan dilakukan pada hari Selasa, Kamis, Sabtu. Dan hasil try outnya akan diumumkan setiap hari Sabtu, jadi untuk mereka yang sedang mendapat nilai kurang memuaskan bisa lebih giat lagi belajar untuk try out kedepannya. Dalam teknisnya, untuk lebih mengefektifkan kegiatan ini karena jumlah murid berjumlah 113, maka dalam kegiatan try out dan pembahasan ini dibagi menjadi lima kelompok belajar.
Setelah dilihat hasil nilai try out, ada beberapa nilai yang jelek, dan kita mencoba sharing dengan guru di sekolah tersebut, ternyata salah satu permasalahanna adalah kurangnya dukungan dari orang tua. Karena berdasar pengamatan kami, waktu murid di rumah lebih lama daripada waktu di sekolah, akhirnya kami koordinasi dengan pihak sekolah untuk mengadakan ketemuan dengan orang tua wali murid yang didalamnya akan memberi pengertian kepada para orang tua untuk senantiasa memperhatikan anak belajar dan memberi perhatian lebih untuk anaknya, terutama menjelang UN 2010, dan itu juga didampingi oleh guru di SD tersebut. Untuk SD Mekarsari dilaksanakan pada 24 April 2010 dan SD Andir diadakan pada 28 April 2010. Dan rencananya kami di akhir juga akan memberikan nilai selama mengikuti try out, sebagai ucapan terima kasih dan pelaporan kami kepada orang tua.
Dan rencananya, ketika 1 Mei 2010, akan ada acara penutupan berupa do’a bersama agar nantinya Ujian Nasional tahun ini bisa diberkahi oleh Allah SWT dan murid kelas VI juga diberi kelancaran.
Kami tahu, bahwa apa yang kami lakukan ini masih sangat kecil apabila dibandingkan orang-orang diluar sana, tapi semoga apa yang kecil ini bisa memberi kemanfaata untuk orang lain. InsyaAllah, Barokallah..
(c4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar