Minggu, 31 Januari 2010

Shalat Laki-laki dan Wanita


Shalat Laki-laki dan Wanita
Kita sering mendengar bahwa Orang Laki-laki baliq wajib sholat berjama’ah di masjid dan Islam lebih menyukai wanita ang shalat di rumahnya. Ini memang sering kita dengar, banyak teman-teman yang sudah tahu tapi juga ada beberapa yang belum tahu, jadi untuk teman-teman yang sudah tahu berarti ini mengingatkan tapi untuk yang belu tahu ni berarti mencoba untuk sharing ilmu.
1.Jika orang-orang tahu apa yang ada pada adzan dan shaf pertama. Lalu ia tidak ikut andil di dalamnya kecuali dengan menaruh anak panah, maka ia akan menaruhnya. (Muttafaq alaih)
2.Laki-laki buta berkata kepada Rasul, tidak ada seorangpun yang membimbingku ke masjid, kemudian orang tersebut meminta keringanan untuk sholat dirumah, maka Rasul mengizinkan. Tapi setelah dia berpaling untuk pergi, rasulmemanggildan berkata “apakah engkau mendengar Adzan?” dia menjawab, YA. Lalu Rasul bersabda, Maka Penuhilah Panggilan Adzan tersebut. (HR Muslim)
3.18. Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. At-taubah 18)
4.36. Bertasbih[1041] kepada Allah di masjid-masjid yang Telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang,(Q.S. An-nuur 36)
[1041] yang bertasbih ialah laki-laki yang tersebut pada ayat 37 berikut.
5.37. Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Q.S. An-nuur 37)

Jadi, ayo bareng-bareng shalat berjamaah, tepat waktu, dan di masjid! Kita ramaikan Masjid!
Dan Islam lebih menyukai wanita yang shalat di rumahnya,
Dari Ummu Humaid, istri Abu Humaid As-Sa’idy ra. Bahwasanya ia datang kepada Rasulullah saw. seraya berkata,
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku suka sekali shalat bersama engkau.” Rasulullah bersabda, “saya tahu kamu suka shalat denganku. Namun shalatmu di bilikmu itu lebih baik daripada shalatmu di kamarmu, shalatmu di kamarmu itu lebih baik dari shalatmu di rumahmu, shalatmu di rumahmu itu lebih baik dari shalatmu di masjid kaummu, shalatmu di masjid kaummumu itu lebih baik dari shalatmu di masjidku.” Maka ia diperintahkan (untuk melakukan shalat seperti itu), lalu dibangunkan baginya sebuah masjid di tempat yang terjauh dari rumahnya dan paling gelap. Ia shalat di sana sampai menemui Rabb-nya.” (HR. Ahmad, Ibnu Hudzaimah, dan Ibnu Hibban dalam kitabnya shahihnya)
Menjauhi rangsangan, baik suara maupun gerak dengan segala macam fenomena berhias, -khususnya ketika keluar rumah- adalah salah satu dari sekian banyak garis ketetapannya. Emua itu diisyaratkan agar kaum lelaki selamat dari fitnah wanita, karen fitnah ini adalah fitnah yang paling mudah hinggap dalam dirinya. Juga agar kaum wanita selamat dari fitnah laki-laki, karena fitnah itu adalah fitnah yang paling mudah mendekati hatinya. Ayat-ayat mulia dan hadits-hadits suci telah menuturkan hal itu:
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, ‘ Hendaklah mereka menahan pandagannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”’
“Hendaklah kalian menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan kalian, atau (kalau tidak) Allah akan membutakan wajah-wajah kalian.”(HR. Thabrani)
SEMOGA BERMANFAAT.amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar